PENGARUH MEDIA SOSIAL TERHADAP HUBUNGAN INTERPERSONAL DI KALANGAN REMAJA

 PENGARUH MEDIA SOSIAL TERHADAP HUBUNGAN INTERPERSONAL DI KALANGAN REMAJA


PENDAHULUAN

Di era digital saat ini, media sosial telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari, terutama di kalangan remaja. Platform seperti Instagram, TikTok, dan Twitter tidak hanya berfungsi sebagai alat komunikasi, tetapi juga sebagai sarana untuk mengekspresikan diri dan membangun identitas. Namun, dampak media sosial terhadap hubungan interpersonal remaja menjadi sorotan, baik dari sisi positif maupun negatif. Dalam esai ini, kita akan mengeksplorasi bagaimana media sosial mempengaruhi interaksi sosial, kualitas hubungan, dan dinamika kelompok di kalangan remaja.


ARGUMEN

1. MEMPERLUAS JARINGAN SOSIAL

Media sosial memungkinkan remaja untuk terhubung dengan teman-teman baru dan memperluas jaringan sosial mereka. Mereka dapat berinteraksi dengan orang-orang dari latar belakang yang berbeda, yang dapat memperkaya pengalaman sosial dan perspektif mereka. Misalnya, melalui grup atau komunitas online, remaja dapat menemukan teman dengan minat yang sama, yang mungkin sulit mereka temui di kehidupan nyata.


2. MENINGKATKAN KETERAMPILAN KOMUNIKASI

Platform media sosial juga dapat meningkatkan keterampilan komunikasi remaja. Dengan berinteraksi secara daring, mereka belajar untuk menyampaikan pikiran dan perasaan mereka dengan jelas. Namun, interaksi ini sering kali berlangsung dalam bentuk teks, yang dapat mengurangi nuansa komunikasi non-verbal, seperti ekspresi wajah dan bahasa tubuh, yang penting dalam hubungan interpersonal.


3. RISIKO ISOLASI SOSIAL


Di sisi lain, ketergantungan pada media sosial dapat menyebabkan isolasi sosial. Meskipun remaja dapat terhubung secara daring, hubungan ini sering kali tidak sekuat interaksi tatap muka. Banyak remaja merasa kesepian meskipun memiliki banyak teman online. Ketika interaksi fisik berkurang, mereka mungkin kehilangan kesempatan untuk membangun hubungan yang lebih mendalam dan bermakna.


4. DAMPAK NEGATIF TERHADAP KESEHATAN MENTAL

Media sosial juga dapat mempengaruhi kesehatan mental remaja, yang pada gilirannya berdampak pada hubungan interpersonal mereka. Paparan terhadap standar kecantikan yang tidak realistis dan tekanan untuk tampil sempurna dapat menyebabkan perasaan rendah diri. Hal ini dapat menghambat kemampuan mereka untuk berinteraksi dengan orang lain secara positif dan percaya diri.


KESIMPULAN

Media sosial memiliki pengaruh yang kompleks terhadap hubungan interpersonal di kalangan remaja. Sementara ia menawarkan peluang untuk memperluas jaringan sosial dan meningkatkan keterampilan komunikasi, risiko isolasi dan dampak negatif terhadap kesehatan mental tidak dapat diabaikan. Oleh karena itu, penting bagi remaja untuk menemukan keseimbangan antara interaksi daring dan tatap muka. Dengan kesadaran yang tepat, mereka dapat memanfaatkan media sosial sebagai alat untuk memperkuat hubungan interpersonal, bukan sebagai pengganti interaksi sosial yang mendalam dan bermakna.


Referensi :

Abadi, T.W., Fandrian S., Dian A.U. (2013). “Media Sosial dan Perkembangan Hubungan 

Interpersonal Remaja di Sidoarjo”. Jurnal KANAL, Volume 2, No.1. September 2013. 

Hal: 1 – 106. http://ojs.umsida.ac.id


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gambar
       Perubahan Indetitas Sosial Budaya yang Terjadi di Papua Akibat dari Konflik                                  gambar ilusis konflik yang terjadi di papua dari tahun 1961 sampai saat ini Wilayah Papua memiliki kekayaan sumber daya alam, iklim yang baik, dan keanekaragaman hayati. Kondisi kekayaan alam Papua ini seolah berbanding terbalik, bila kita berbicara tentang kondisi sosial di wilayah itu pada beberapa dekade terakhir. Sejak tahun 1963 ketika Indonesia mengambil alih Papua menjadi bagian dari wilayah negara Indonesia, banyak sejumlah konflik terjadi yang kemudian berdampak pada kehidupan sosial dan politik di Papua. Konflik tersebut terkait isu kemerdekaan, diskriminasi, dan pelanggaran HAM. Masalah sosial lainnya yang ditemukan di Papua yakni kesenjangan sosial, dimana mencakup ekonomi, pendidikan, kesehatan, wilayah, dan eksploitasi sumber daya alam (Fanggidae, 2016). ...
Baca selengkapnya

ANALISIS KASUS PRASANGKA SOSIAL RASISME TERHADA MAHASISWA PAPUA DI SURABYA PADA TAHUN 2019

     ANALISIS KASUS PRASANGKA SOSIAL RASISME TERHADA MAHASISWA    PAPUA DI SURABYA PADA TAHUN 2019      I .PENDAHULUAN   A. Latar Belakang     Keberagaman adalah ciri khas masyarakat Indonesia, termasuk keberagaman etnis, ras, dan budaya. Namun, keberagaman ini seringkali diiringi dengan tantangan sosial berupa prasangka sosial. Salah satu bentuk prasangka sosial yang paling menonjol dan sensitif adalah rasisme, yaitu sikap diskriminatif dan penolakan berdasarkan ras atau etnisitas. Kota Surabaya, sebagai salah satu kota metropolitan besar di Jawa, menjadi tempat bersekolah dan tempat mencari ilmu dari penjuru nusantan mahasiswa dan tempat  beraktivitas  berbagai mahasiswa dari seluruh Indonesia, termasuk mahasiswa dari Papua. Pada tahun 2019, terdapat laporan dan perdebatan di masyarakat mengenai intensitas prasangka sosial, khususnya rasisme, yang dialami oleh mahasiswa Papua di Surabaya. Fenomena ini menimbulkan banyak ...
Baca selengkapnya

PERAN PSIKOLOGI SOSIAL DALAM MENGATASI KONFLIK HORISONTAL DAN MEMBANGUN PERDAMAIAN DI PAPUA

 PERAN PSIKOLOGI SOSIAL DALAM MENGATASI KONFLIK HORISONTAL DAN MEMBANGUN PERDAMAIAN DI PAPUA PENDAHULUAN Papua, sebagai salah satu provinsi di Indonesia, memiliki beragam budaya, etnis, dan sumber daya alam yang melimpah. Namun, wilayah ini juga mengalami berbagai konflik horisontal yang sering kali dipicu oleh perbedaan identitas etnis, sosial, dan ekonomi. Konflik tersebut tidak hanya mengancam stabilitas masyarakat tetapi juga menghambat pembangunan. Dalam konteks ini, psikologi sosial dapat berperan penting dalam mengatasi konflik dan membangun perdamaian. Melalui pemahaman terhadap dinamika sosial dan perilaku manusia, pendekatan psikologi sosial dapat memberikan solusi yang efektif untuk menciptakan harmonisasi antar kelompok di Papua.  ARGUMEN MEMAHAMI DINAMIKA IDENTITAS SOSIAL Konflik horisontal di Papua sering kali berakar dari perbedaan identitas sosial. Psikologi sosial membantu dalam memahami bagaimana identitas kelompok mempengaruhi interaksi antar individu. Denga...
Baca selengkapnya